Bandar Lampung mediagatranews.com – Direktur Operasional Bandar Lampung Corruption Watch (BLCW) Into Indrady.,ST.MM angkat bicara terkait gangguan listrik yang terjadi di Wilayah Lampung sejak Pukul 11.00 WIB, Selasa s.d Rabu (05-06/06/2024) masih padam, akibat kerusakan Transmisi SUTT 275 kV Lubuk Linggau-Lahat, Sumatera Selatan. Pemadaman listrik yang terjadi secara tiba-tiba tersebut, sangat mengganggu aktivitas masyarakat di berbagai sektor usaha dan Industri.
Seperti Usaha Pabrik Karet, puskesmas, ternak ayam, toko sembako, tukang cukur, ATM, mobil listrik, motor listrik, pom bensin, bengkel, cucian mobil, tukang jahit, laundry, Saluran air PDAM dan sinyal HP mati, selain terganggu berdampak rusaknya peralatan listrik juga bisa mengakibatkan usaha konsumen mengalami kerugian dan lumpuhnya perekonomian masyarakat.
Iya meminta PT. PLN Wilayah Lampung memberikan kompensasi kepada pelanggan akibat blackout secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan, hal ini sebanding bila konsumen telat 1 atau 2 hari membayar tagihan, listrik dicabut sementara dan denda keterlambatan tanpa toleransi dengan dalih ini aturan kantor pusat.
Menurut dia, kompensasi seharusnya yang diberikan berupa pemotongan tagihan rekening listrik, PT. PLN (Persero) harus “fair” dalam mengambil kebijakan jangan selalu terkesan mau menangnya sendiri, hal ini sesuai dengan pemadaman listrik dengan waktu cukup yang lama dan berkali-kali.
“Minimal ada konversi potongan pembayaran tagihan rekening listrik akhir bulan ini yang diberikan pihak PLN Wilayah Lampung kepada pelanggan untuk menutupi kerugian, dan agar hal serupa tidak terjadi “byar pet” hendaknya DPRD dan Arinal Junaidi selaku Gubernur Lampung turut serta bertanggung jawab perihal pengawasan kinerja PT. PLN dalam pengelolaan listrik Negara, minimal menegur Pihak PLN agar meningkatkan pelayanannya dan memiliki solusi Program Kerja Jangka Panjang secara terprogres, untuk merencanakan dan mengusulkan investasi pengadaan pembangkit listrik sebagai alternatif kebutuhan daya listrik di Provinsi Lampung bila terjadi gangguan serupa, kemudian banyaknya minat konsumen pasang baru juga sebagai salah satu peluang dan pertimbangan investasi pembangkit dikarenakan meningkatnya kebutuhan daya listrik yang ada secara terus-menerus” ujarnya, Rabu (5/6/2024).
Terkait pemadaman tersebut, Manajer Komunikasi dan TJSL PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Distribusi Lampung Darma Saputra mengatakan, sistem kelistrikan di wilayah Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) mengalami pemadaman karena adanya gangguan pada transmisi SUTT 275 kV Lubuk Linggau-Lahat. Akibatnya, sejumlah daerah di Sumatera, yakni Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, dan Jambi, mengalami pemadaman.
Upaya PLN menurunkan personil kelapangan guna menelusuri penyebab gangguan agar segera memulihkan kembali sistem kelistrikan dan berupaya melakukan pemulihan secepat mungkin. namun belum dapat dipastikan kapan pemulihan akan selesai.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, pemadaman listrik di Sumbagsel sangat memicu kerugian ekonomi masyarakat, terutama untuk sektor usaha dan industri.
Dari sisi regulasi sudah ada dasar untuk PT. PLN (Persero) memberikan kompensasi kepada konsumennya jika terjadi gangguan pemadaman yang melebihi batas toleransi. PLN harus memastikan kejadian tersebut tidak akan terulang kembali dengan mencari penyebabnya.