Bandar Lampung — Keterbatasan ketersediaan kamar rawat inap kembali memantik sorotan publik. Sejumlah pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Urip Sumoharjo dilaporkan harus menunggu hingga enam jam, sejak pukul 03.00 WIB hingga 09.00 WIB, pada Selasa, 30 Desember 2025, lantaran kamar VIP, Deluxe, dan Superior dalam kondisi penuh.
Meski telah mendapatkan penanganan awal dan direkomendasikan untuk rawat inap, pasien masih tertahan di IGD sambil menunggu kamar kosong. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran keluarga pasien terkait kenyamanan dan efektivitas proses pemulihan.
Berdasarkan konfirmasi petugas jaga IGD, seluruh kamar rawat inap kelas tersebut memang sedang terisi penuh. Informasi itu juga dibenarkan melalui sambungan seluler petugas rumah sakit di nomor 0811 7270 XX.
Salah satu keluarga pasien, Into Indrady, ST, MM, menyampaikan keprihatinannya atas situasi tersebut. Ia menilai lamanya waktu tunggu di IGD berpotensi memengaruhi kondisi pasien.
“Kami sangat prihatin. Pasien yang sudah ditangani seharusnya bisa segera mendapatkan ruang rawat inap yang layak. Ruangan yang nyaman sangat penting agar pasien bisa beristirahat dengan baik dan mempercepat proses penyembuhan. Mudah-mudahan kondisi ini segera diatasi oleh pihak RS Urip Sumoharjo,” ujarnya.
KlarifikasManajemen RS Urip Sumoharjo memberikan klarifikasi bahwa tingginya tingkat hunian kamar rawat inap terjadi akibat lonjakan pasien pada periode akhir tahun. Pihak rumah sakit memastikan bahwa pelayanan medis di IGD tetap berjalan sesuai prosedur dan standar keselamatan pasien.
Manajemen juga menyatakan telah melakukan pemantauan berkala terhadap ketersediaan kamar, serta berupaya mempercepat proses pemindahan pasien ke ruang rawat inap begitu kamar tersedia.
“Kami memahami ketidaknyamanan yang dirasakan pasien dan keluarga. Saat ini seluruh kamar VIP, Deluxe, dan Superior memang terisi. Namun pasien tetap dalam pengawasan tenaga medis dan akan segera dipindahkan begitu ada kamar yang kosong,” demikian pernyataan manajemen RS Urip Sumoharjo.
Pihak rumah sakit menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan manajemen layanan dan koordinasi internal agar kejadian serupa dapat diminimalisir ke depannya.
Hingga berita ini diturunkan, pasien masih menunggu ketersediaan kamar rawat inap, sembari mendapatkan perawatan dan pemantauan intensif dari tenaga kesehatan IGD.(*)



