BANDAR LAMPUNG – Humas sering disalah pahami sebagai pemadam kebakaran, siap sedia memadamkan api krisis dan meredakan situasi panas. Namun, peran humas jauh lebih kompleks dan strategis daripada sekadar penanggulangan masalah.
Humas efektif berperan sebagai pembangun fondasi kepercayaan dan komunikasi yang kuat antara organisasi dan publiknya.
Memang benar, humas memiliki peran penting dalam menangani krisis. Kemampuannya dalam komunikasi yang cepat, tepat, dan terukur dapat membantu meminimalisir dampak negatif dan menjaga reputasi organisasi. Namun, fokus utama humas seharusnya bukan pada pemadaman api krisis, melainkan pada pembangunan fondasi kepercayaan dan komunikasi yang kuat.
Humas efektif akan membangun strategi komunikasi yang proaktif dan berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan menjalin hubungan yang baik dengan publik, baik media, pelanggan, investor, maupun komunitas.
Komunikasi yang terbuka dan transparan akan membangun rasa saling percaya dan understanding, sehingga ketika krisis terjadi, publik lebih mudah menerima informasi dan penjelasan dari organisasi. (terbuka namun tidak telanjang).
Humas bukan hanya juru bicara organisasi yang bertugas menyampaikan informasi kepada publik. Humas juga berperan sebagai pendengar yang baik, memahami kebutuhan dan aspirasi publik, dan menjembatani komunikasi antara publik dan organisasi.
Humas yang efektif dapat membantu organisasi membangun reputasi yang positif dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Reputasi yang baik akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap organisasi, dan pada akhirnya, meningkatkan keuntungan dan kesuksesan organisasi.
Humas bukan pemadam kebakaran yang hanya bereaksi terhadap krisis. Humas yang efektif adalah pembangun fondasi kepercayaan dan komunikasi yang kuat, yang pada akhirnya akan membantu organisasi mencapai tujuannya. Oleh ; Firman Praktisi Humas