Menerawang Masa Depan PTPN 30 Tahun ke Depan

PT Perkebunan Nusantara, atau Perusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara, merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang perkebunan. Didirikan pada tahun 1996.

PTPN memiliki 14 anak perusahaan yang mengelola 228 kebun di seluruh Indonesia, dengan komoditas utama kelapa sawit, karet, tebu, dan teh.

Kini perusahaan plat merah ini mengalami perubahan fundamental berupa transformasi struktur organisasi di bawah Holding Perkebunan Nunsatara (HPN) yang semula mengendalikan 14 PTPN di seluruh Indonesia beserta. Beberapa anak usaha non PTPN melakukan perubahan struktur dalam kendali yang lebih luas.
Yakni, pembentukan tiga subholding dan memasukkan semua anak usaha ke dalam tiga subholding yang dibentuk.

HPN telah memelakukan restrukturisasi dengan membentuk tiga subholding dan memasukkan semua anak usaha yang ada ke dalam subholding tersebut berdasarkan komoditas. Yakni, Sugar.co untuk komoditas gula, Palm.co untuk komoditas kelapa sawit, dan Supporting.co untuk rupa-rupa komoditas.

Transformasi ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan yang mengelola sektor perkebunan. Dengan peran penting dalam menopang perekonomian nasional, khususnya dalam penyediaan bahan pangan dan komoditas ekspor. Namun, di balik perannya yang vital, PTPN kerap dihadapkan dengan berbagai permasalahan.

Yuk kita lihat permasalahan yang kerap dihadapi Perusahaan Perkebunan dibawan kendali HPN ;

Pertama produktivitas lahan PTPN masih tertinggal dibandingkan dengan perusahaan swasta. Produktvitas kebun PTPN belum dapat bersaingan dengan swasta terlebih negara lain, seperti malaysia, thailand dan vietnam. Pengembalian unsur hara pada lahan dengan penggunaan pupuk non kimia seperti ; kompos, organik dll. Mengkaji penggunaan pupuk kimia sesuai dengan kebutuhan tanaman, sehingga tidak merusak tanah.

Peggunaan teknologi di perlukan PTPN dalam menekan biaya produksi dan tenaga kerja. Penggunan bibit berkualitas sesaui karakteristik lahan dan iklim serta tahan akan serangan penyakit. Dan yang terpenting menumbuhkan rasa kepedulian karyawan terhadap keberlangsungan perusahaan.

Kedua, masih banyak aset yang belum tergarap dengan optimal dan terbengkalai. Seperti dengan luasan lahan yang dimiliki dan keterbatas dana yang dimiliki menyebabkan terlantarnya beberapa lahan yang dikelola. Lahan yang tidak terlantar bukan hanya kerugian perusahaan dan negara, juga menyebabkan pendudukan lahan oleh okupan.

Ketiga, beban hutang tinggi yang menjadi beban keuangan perusahaan. Utang ini sebagian besar digunakan untuk membiayai kegiatan operasional dan investasi.

Terakhir, permasalahan Hukum ; PTPN sering terlibat dalam masalah hukum, seperti sengketa lahan dan kasus korupsi. Hal ini mengganggu kinerja perusahaan dan merusak citra BUMN.

Dampak dari berbagai permasalahan PTPN mengakibatkan penuruan laba, ketidakmampuan bersaing dan kerugian negara.

Pertanyaannya bagaimana nasib PTPN 30 tahun kedepan..?

Memprediksi masa depan PTPN 30 tahun ke depan bukanlah perkara mudah. Berbagai faktor eksternal dan internal akan mempengaruhi arah dan perkembangan perusahaan.

Skenario yang dapat dilakukan untuk mempertahankan perusahaan plat merah ditengah gempuran permasalahan, pesaing dan dinamika Kementerian BUMN.

Pertama, peningkatan produktivitas dan diversifikasi Komoditas. PTPN fokus pada peningkatan produktivitas kebun melalui penerapan teknologi modern dan agronomi yang baik. Selain peningkatan produktivitas diversifikasi komoditas diperlukan dalam mengurangi ketergantungan komoditas yang dihasilkan, serta meningkatkan ketahanan terhadap fluktuasi harga.

Kedua, penguatan hilirisasi produk yang dihasilkan dalam nilai tambah dengan membangun pabrik pengolahan dan mengembangkan produk turunan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan margin keuntungan dan memperkuat posisi di pasar global.

Ketiga, Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengeloaan lingkungan. SDM merupakan aset penting dalam mendorong kemajuan perusahaan, dan bersaing dalam bisnis perkenunan. Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan juga menjadi prioritas untuk memastikan keberlangsungan usaha dan kelestarian alam.

Terakhir, Pemanfaatan Teknologi Digital pemanfaatkan teknologi digital diperlukan dalam meningkatkan efisiensi operasi, meningkatkan transparansi, dan memperkuat konektivitas dengan stakeholders.

Terlepas dari itu semua, masa depan PTPN 30 tahun ke depan akan ditentukan oleh berbagai faktor, baik eksternal maupun internal.

Keberhasilan PTPN dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang akan menentukan arah dan perkembangan perusahaan di masa depan. Oleh ; Firman Pemerhati BUMN

Berita Terbaru