Suatu ketika saya bersama teman mengikuti forum rapat kordinasi perusahaan yang cukup punya nama di Sumatera Selatan. Dalam agenda terselip agenda pelantikan pimpinan tertinggi diperusahaan.
Satu persatu nama pejabat dan jabatanya dibacakan Master of Ceremony (MC) yang memandu kegiatan. Satu persatu pejabat yang namanya dipanggil maju untuk mengikuti proses pelatikan.
Disela forum yang dihadiri perwakilan karyawan dari bebagai daerah itu, ada celetukan pelan, namun terdengar jelas.. wah si badu baru kemarin, belum nyampe, enggak profesional, apa coba prestasinya..?
Temanku berbisik biasa tu broo, profesionalisme nanti juga terbentuk seiringnya waktu, selagi si badu mau belajar dan dapat berkomunikasi dengan baik, membangun hubungan dengan semua pihak, katanya.
Kalimat jabatan dan profesional masih terngiang ditelinga membuat hasrat ingin mencari arti kedua kata itu.
Sesampai dirumah mencoba mencari arti jabatan dan profesional. Apa ada kaitannya antara jabatan dan profesional.
Hasil luncuran didunia maya, jabatan merupakan posisi atau kedudukan yang diberikan kepada seseorang berdasarkan keahlian, pengalaman, dan pendidikannya. Jabatan disertai dengan tanggung jawab dan wewenang tertentu.
Sementara itu, profesionalisme merupakan sikap dan perilaku seseorang yang menunjukkan keahlian dan keterampilannya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara konsisten dan berkualitas.
Sedangkan jabatan dan profesionalisme pemegang jabatan merupakan dua hal yang tidak dapat terpisahkan dan saling berkaitan.
Jabatan sendiri memberikan legitimasi kepada seseorang untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Sementara itu, profesionalisme pemegang jabatan menunjukkan seseorang itu mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
Idealnya memang jabatan dan profesionalisme pemegang jabatan harus berjalan beriringan. Artinya, seseorang yang menduduki jabatan tertentu harus memiliki profesionalisme yang tinggi.
Namun, dalam kenyataannya, tidak semua orang yang menduduki jabatan tertentu memiliki profesionalisme yang tinggi. Ada juga orang yang menduduki jabatan tertentu hanya karena faktor nepotisme atau koneksi.
Ketidak sesuaian antara jabatan dan profesionalisme pemegang jabatan dapat menimbulkan berbagai masalah dalam organisasi. Misalnya, seseorang yang menduduki jabatan tertentu tetapi tidak memiliki profesionalisme yang tinggi, maka ia akan sulit untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Hal ini dapat berdampak pada menurunnya kinerja organisasi.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan keselarasan antara jabatan dan profesionalisme pemegang jabatan.
Untuk mencapai hal tersebut, organisasi perlu melakukan seleksi yang ketat dalam pengisian jabatan.
Selain itu, organisasi juga perlu memberikan pelatihan dan pengembangan profesionalisme kepada para karyawannya.