BANDAR LAMPUNG – Sebanyak 13 pejabat utama PTPN I Regional 7 (dulu PTPN VII) mengambil sumpah usai menerima jabatan baru di Bandar Lampung, Senin (22/2/2024).
Pelantikan dan sumpah para pejabat setingkat Kepala Bagian dan Manajer itu dipimpin Region Head PTPN I Regional 7 Denny Ramadhan didampingi SEVP Business Support Okta Kurniawan dan SEVP Operation Wiyoso.
Pada pengarahannya, Denny Ramadhan mengingatkan kepada seluruh pejabat yang baru dilantik untuk menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Ia menyebut, mutasi adalah sesuatu yang harus dilakukan dalam rangka menjawab perubahan yang niscaya dan mendukung transformasi bisnis dengan berbagai aksi korporasi.
Ia meyakinkan bahwa penempatan personel pada pos-pos baru ini merupakan penugasan atas dasar kepercayaan.
‘Tugas ini adalah fiduciary duty di mana setiap pejabat mendapatkan kepercayaan dan wajib untuk menjalankan kepercayaan tersebut dengan itikad baik. Bagi Regional 7 (PTPN I Regional 7), ini adalah tahun pondasi yang akan menjadi pijakan proyeksi bisnis korporasi.
“Sebab, kita sedang tanam ulang dan proses tanam konversi komoditas. Ini artinya masa depan perusahaan ini tergantung dari apa yang kita lakukan sekarang. Jadi, tidak ada toleransi atas kesalahan, terutama aspek agronomi,” kata Denny.
Seremoni alih tugas usai transformasi PTPN VII menjadi PTPN I Regional 7 berlangsung hikmat. Sebelum penandatanganan naskah mutasi, seluruh pejabat yang dilantik diambil sumpah dengan menghadirkan Rohaniawan. Dipandu Region Head, mereka mengucapkan 10 poin sumpah di hadapan puluhan pejabat dan Karyawan yang hadir.
Sepuluh poin sumpah itu antara lain menyangkut komitmen tidak menyalahgunakan wewenang, tidak menerima hadiah dalam kaitan dengan pekerjaan, tidak korupsi, menjaga rahasia perusahaan, tidak memberi perintah yang berpotensi merugikan perusahaan dan negara.
Lalu, memegang asas mengutamakan kepentingan perusahaan dan negara, bekerja secara serius, menjunjung tinggi kehormatan perusahaan, bekerjasama secara solid, kreatif, inovatif, dan mendorong kompetensi dan kapabilitas karyawan, serta bertanggungjawab dengan asas akuntabilitas.
Para pejabat yang dilantik adalah Bambang Hartawan sebagai Kabag Sekretariat dan Hukum, Daniel Solikhin sebagai Kabag Pengadaan dan Teknologi Informasi, Mario Ellyando Zein sebagai Kabag Akuntansi dan Keuangan, Yulianto sebagai Kabag Tanaman. Lalu, Meldi Imawan sebagai Kabag Teknik dan Pengolahan, Ronald Sudrajat sebagai Pj. Kabag SDM, dan Ary Askari sebagai Pengawas Wilayah.
Pejabat lain setingkat Kabag ada enam Manajer Kebun. Yakni, M. Nugraha sebagai Manajer Kebun Way Berulu, Yessy Plofesi sebagai Manajer Kebun Kedaton, Rusman Ali Yusuf sebagai Manajer Kebun Rejosari-Pematang Kiwah, Audi Temata sebagai Manajer Kebun Talopino. Lalu, Tri Widianto sebagai Manajer Kebun Cinta Manis, dan Lambok Nababan sebagai Manajer Kebun Senabing.
Beberapa poin penting disampaikan Denny Ramadhan dalam kaitannya dengan proyeksi korporasi ke depan. ‘Di balik restrukturisasi organisasi ini ada challenge yang sangat menantang. Inilah saatnya kita membuktikan dengan kerja nyata.
Tidak usah tanya mengapa begini, mengapa begitu. Ini saatnya kita memberi yang terbaik. Fokus kepada tugas kita karena apresiasi akan mengikuti proses yang kita lakukan,’ kata dia.
Denny juga mengingatkan bahwa saat ini Manajemen dari PTPN Holding maupun Subholding sedang dalam masa transisi. Dalam konteks ini, segala instrumen sedang diatur dan ditata sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, kata dia, seluruh sumber daya yang ada sedang dalam identifikasi untuk kemudian dibakukan menjadi pijakan operasional perusahaan.
“Beberapa poin yang dilakukan dalam masa transisi ini adalah KSO kita dengan Palm Co (Subholding yang mengurus kelapa sawit dan karet) dan SGN (PT Sinergi Gula Nusantara, Subholding yang mengurus komoditas gula putih) karena kita punya komoditas itu. Jadi, fokus saja kepada tugas kita saat ini,” tambah dia.
Sementara itu, SEVP Operation Wiyoso mengingatkan kepada seluruh elemen dalam Perusahaan, terutama pejabat yang baru dilantik. Ia menyebut, target atau RKAP tahun 2024 telah terpasang sehingga menjadi kewajiban seluruh lini untuk mewujudkannya.
“Tahun ini kita harus lebih baik dari pencapaian tahun 2023. Secara umum seluruh instrumen dan potensi kita ada dan dalam kondisi yang lebih baik. Amanat jabatan yang kita emban adalah tanggung jawab yang harus kita buktikan. Kepada pejabat baru, segera merapat dan eksekusi, eksekusi,”kata dia.
Pada kesempatan itu, SEVP Business Support Okta Kurniawan mengapresiasi model seremonial serah terima tugas yang menyertakan sumpah jabatan yang didampingi Rohaniawan. Menurutnya, prosesi alih tugas yang menjadi format baru di PTPN Holding dan Subholding ini menekankan bahwa amanah jabatan bukan sekadar urusan teknis pekerjaan, tetapi sarat makna pertanggungjawaban kepada Tuhan.
“Ini adalah momen yang sakral dan punya marwah tinggi,” kata dia. (*)