Pesawaran– Dalam acara apel dan do’a pagi pukul 07.30 wib depan kantor ptpn1 regional 7 Unit Way Berulu, disela-sela sharing session Subandi selaku bendahara koperasi Unit Way Berulu menyampaikan dihadapan puluhan karyawan, akan bertanggung jawab dalam proses pengurusan pembayaran dana pembekuan yang tertahan di Bank- BRI di bulan maret ini, mengharap karyawan bisa percaya dan tenang bekerja sambil menunggu hasil audit.
Ditempat yang sama menurut “IR” Ketua Forum Komunikasi Karyawan, pernyataan ini dibenarkan olehnya, bahwa sesuai hasil kunjungan 06 Maret 2024 yang lalu, di Bank –BRI Cabang Pringsewu pernyataan ini dipertegas oleh Muh Syariffudin selaku pimpinan cabang bahwa Tim Audit Manajemen Resiko sedang melaksanakan Klarifikasi dan Verifikasi data ke PTPN VII Way Berulu, terkait hal ini dan beri kami waktu, yakinkan kepada teman-teman agar sabar menunggu setelah dilakukan perekapan baik nasabah TOP UP maupun yang lunas Bank-BRI akan segera melakukan kewajibannya, dan bila ada hal-hal yang belum terselsaikan kami akan jemput bola.
Sambil menunggu hasil audit Tim yang tergabung dalam Forum Komunikasi karyawan juga mengumpulkan data pinjaman karyawan 2016 s.d sekarang, buku regkening, surat pernyataan, mencatat nomor HP Nasabah dan merekap data nasabah Bank-BRI, hal ini dilakukan bila sewaktu-waktu dibutuhkan kami sudah siap.
Kami selaku karyawan berharap hal ini dapat segera cair di Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijrah selain dapat membantu kebutuhan anak sekolah juga memenuhi kebutuhan sa’at buka puasa dan Persiapan Lebaran Idul Fitri.
Hal ini sering di lansir dari website resmi Kementerian BUMN, AKHLAK adalah nilai utama yang dipegang teguh oleh SDM BUMN yang merupakan singkatan Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Penetapan nilai-nilai utama dalam core values BUMN ini dibuat dengan tujuan untuk mewujudkan peran-peran BUMN yaitu sebagai mesin pertumbuhan ekonomi, ekselarator kesejahteraan social, penyedian lapangan kerja dan penyedia talenta bukan hanya sembarang singkatan atau multi tafsir “Akhlak menjadi tidak berAkhlak” kata dia.